Sabtu, 23 Februari 2013
jajanan sekolah tak sepenuhnya terjamin sehat
Jajanan Sekolah Tak Terjamin Sehat, Tapi Cuma 18% Anak yang Bawa Bekal
i
Hasil kajian BPOM menemukan pada tahun 2008-2010, jumlah keamanan pangan yang memenuhi syarat ada sekitar 56-60%. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan sebesar 65% dan naik lagi menjadi 76% pada tahun 2012. Artinya, sekitar 24% produk pangan masih belum memenuhi syarat, termasuk jajanan sekolah.
"Kualitas jajanan makanan di sekolah masih dipertanyakan, mulai dari zat adiktif, pengawet, pengembang, pewarna dan lain-lain," kata dr H. Tb Rachmat Santika, SpA, MARS, dokter spesialis anak IDAI yang juga staf ahli Menko Kesra Bidang Pencapaian MDGs dalama acara Seminar tentang Jajan Sekolah yang diselenggarakan Tupperware di Wisma Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Lebih lanjut lagi, dr Rachmat menjelaskan bahwa kondisi gizi anak-anak Indonesia terbilang cukup buruk. Sebagai contoh, sebanyak 17,9% anak Indonesia mengalami kekurangan gizi, yang mengalami gizi buruk sebanyak 4,9% dan 36% mengalami stunting atau hambatan pertumbuhan.
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi yang kronis. Jika dijumlahkan dari angka anak yang mengalami kekurangan gizi dan gizi buruk saja, maka bisa dikatakan bahwa hampir seperempat anak Indonesia tidak tercukupi kebutuhan gizinya. Menurut dr Rachmat, kecukupan gizi ini dapat dibantu dengan membawa bekal ke sekolah.
"Kami menemukan anak yang membawa bekal ke sekolah hanya 18%, sedangkan 60% anak dikasih uang saku. Kami mendorong agar anak-anak membawa bekal ke sekolah, dengan harapan seperempat anak-anak yang kekurangan gizi tadi akan membaik gizinya," kata dr Rachmat.
Dr Rachmat juga menjabarkan bahwa kebanyakan anak-anak seringkali tidak sempat sarapan di rumah karena jam masuk sekolah yang amat pagi. Jika memperhitungkan kemacetan yang dapat memperlama jarak tempuh dari rumah ke sekolah, maka anak-anak harus sudah bersiap-siap berangkat pagi-pagi sekali. Dengan membawa bekal makanan, kebutuhan nutrisi anak akan lebih terjamin ketimbang membeli jajan di sekolah.
MAKANAN YANG SEHAT BUAT TUBUH
PENJELASAN TENTENG BUAH YG MENYEHATKAN
Buah sering dianggap sebagai pencuci mulut sehingga lebih umum
dikonsumsi setelah makan besar. Namun bila Anda ingin tubuh yang lebih
sehat, sebaiknya konsumsi buah sebelum makan besar. Mengapa?
Memang
benar buah-buahan adalah makanan yang sehat karena kaya serat, vitamin
dan mineral. Tapi sayang, banyak orang yang salah memahami dan lebih
sering mengonsumsi buah setelah makan besar. Padahal hal tersebut dapat
menyebabkan masalah pencernaan.
Buah-buahan lebih disarankan
untuk dikonsumsi 20-30 menit sebelum makan besar. Alasan utamanya karena
buah mengandung gula. Bila Anda mengonsumsi buah segera sebelum dan
setelah makan besar, maka butuh waktu yang lebih lama bagi sistem
pencernaan untuk mencerna.
Selain alasan tersebut, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan mengenai cara konsumsi buah-buahan, seperti dilansir Boldsky, Kamis (21/2/2013):
1.
Mengonsumsi buah-buahan sebelum makan bisa membantu menurunkan berat
badan. Bila Anda mengonsumsinya setelah makan, maka butuh waktu sekitar 3
jam untuk mencernanya. Oleh karena itu, konsumsilah buah 20-30 menit
sebelum makan.
2. Karena tubuh tidak mendapat makanan apapun
selama 8-9 jam saat tidur, maka dianjurkan mengonsumsi buah setiap pagi
sebelum sarapan. Cara ini akan membantu meningkatkan kadar gula darah
dalam tubuh. Makan buah adalah cara lembut untuk memulai hari Anda.
3.
Hindari mengonsumsi buah sebagai lauk makanan. Demikian juga, makan
buah sebagai dessert atau pencuci mulut tidak akan memberikan hasil
terbaik bagi tubuh, apalagi bila dicampur dengan salad tinggi gula atau
es krim.
4. Hindari mengonsumsi buah kaleng, buah beku atau
buah-buahan yang diproses seperti jus. Buah-buahan seperti ini biasanya
lebih banyak mengandung gula, pengawet atau bahan kimia tambahan lainnya
yang berbahaya bagi tubuh.
5. Makan buah-buahan yang sehat
setiap pagi pada kondisi perut kosong (sebelum sarapan), membantu tubuh
untuk menyerap semua nutrisi penting yang diperlukan dan ditemukan dalam
buah-buahan.
Langganan:
Postingan (Atom)